Penambangan Bitcoin membawa lebih dari sekadar uang ke negara Afrika Timur ini.
Di sebuah sudut terpencil Malawi, proyek penambangan Bitcoin menghubungkan lebih banyak keluarga ke jaringan listrik sambil memberikan pemberdayaan ekonomi bagi wilayah yang miskin.
Proyek penambangan Bitcoin ini memanfaatkan energi hidro yang bersih, terabaikan, dan berlebih di Malawi, sebuah negara yang terkurung daratan di Afrika tenggara, dan proyek ini semakin berkembang.
Gridless, perusahaan di balik proyek ini, melaporkan bahwa "1.600 keluarga sekarang terhubung ke jaringan listrik mini hidro terpencil di pegunungan selatan Malawi." Dalam proyek ini, 50 kilowatt (kW) energi terabaikan digunakan sebagai lokasi penambangan Bitcoin baru. Erik Hersman, CEO dan salah satu pendiri Gridless, menjelaskan kepada Cointelegraph bahwa meskipun proyek penambangan ini masih baru, "dampaknya langsung terasa."
Proyek ini menjalin kemitraan dengan pengembang listrik, yang pada awalnya membangun pembangkit listrik ini beberapa tahun lalu, namun tidak dapat memperluas jaringan listrik ke lebih banyak keluarga karena keterbatasan keuntungan dan keterbatasan dana untuk membeli lebih banyak meteran listrik. Melalui kesepakatan ini, 200 meteran tambahan dapat dibeli untuk menghubungkan lebih banyak keluarga segera. Penambang Bitcoin adalah klien yang fleksibel namun sangat membutuhkan energi. Mereka adalah solusi yang dapat diimplementasikan dengan mudah pada sumber energi berlebih di seluruh dunia. Di Malawi, penambang Bitcoin ini beroperasi dengan menggunakan energi hidro yang ramah lingkungan. Hersman menjelaskan bahwa "jejak lingkungan dari penambangan ini sangat kecil karena menggunakan tenaga dari sungai. Penambangan Bitcoin ini tidak mengubah kondisi lingkungan."
Proyek penambangan Bitcoin di Malawi merupakan proyek kedua Gridless di wilayah Sub-Sahara Afrika. Pada tahun sebelumnya, mereka telah berhasil menghubungkan komunitas terpencil di Kenya menggunakan energi hidro yang berlebih. Selain manfaat lingkungan, tambang Bitcoin ini juga memberikan pemberdayaan ekonomi dan peluang kerja bagi Malawi. Hersman menjelaskan bahwa pemadaman listrik adalah hal yang umum terjadi di Malawi, namun 1.600 keluarga yang menggunakan sumber energi hidro tidak mengalami masalah listrik.
Namun, konsep ini juga dapat diadopsi di Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang luas, Indonesia memiliki banyak daerah terpencil di provinsi-provinsi yang jauh dari pusat perdagangan yang mapan dan infrastruktur yang buruk. Adopsi proyek penambangan Bitcoin yang menggunakan sumber energi terabaikan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi individu di provinsi-provinsi terpencil di Indonesia. Dengan menghubungkan komunitas-komunitas ini ke jaringan listrik melalui proyek penambangan Bitcoin, mereka dapat mengatasi kendala infrastruktur dan memiliki akses ke listrik yang andal. Hal ini dapat mengubah hidup mereka secara keseluruhan dengan membuka akses ke pendidikan, layanan kesehatan, peluang bisnis, dan meningkatkan taraf hidup. Proyek seperti ini juga dapat menciptakan lapangan kerja lokal, memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk bekerja dalam berbagai bidang seperti keamanan, petugas garis, dan operasi.
Selain itu, proyek penambangan Bitcoin yang menggunakan sumber energi terabaikan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi antara wilayah yang terpencil dan pusat perdagangan yang mapan di Indonesia. Dengan memberikan akses ke teknologi ini, individu di provinsi-provinsi terpencil dapat terlibat dalam ekonomi digital global dan memanfaatkan manfaat ekonomi yang ditawarkan oleh penambangan Bitcoin. Mereka dapat menjadi bagian dari revolusi digital dan meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri serta mengurangi ketimpangan yang ada.
Penggunaan energi bersih dalam proyek penambangan Bitcoin juga sesuai dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi dampak lingkungan negatif dan memanfaatkan sumber daya terbarukan. Dalam konteks ini, proyek penambangan Bitcoin yang mengandalkan energi hidro yang ramah lingkungan dapat menjadi langkah menuju transisi energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia. Ini dapat memberikan manfaat ganda, yaitu memanfaatkan sumber daya terabaikan dan mengurangi jejak karbon, sambil memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat yang terpencil.
Dengan mengadopsi proyek penambangan Bitcoin yang sukses di Malawi dan menerapkannya di Indonesia, negara ini dapat memperluas akses listrik, memperbaiki infrastruktur, dan memberikan pemberdayaan ekonomi kepada individu-individu di provinsi-provinsi terpencil yang saat ini terpinggirkan akibat infrastruktur yang buruk dan jarak yang jauh dari pusat perdagangan yang mapan. Ini adalah langkah progresif yang dapat membantu menciptakan inklusi sosial dan ekonomi yang lebih luas di Indonesia, mengurangi kesenjangan antara wilayah dan memberikan peluang bagi kemajuan bagi individu dan komunitas yang saat ini terpinggirkan.